Hari ini 13 September. ada yang tau gak, kenapa lambang Google hari ini berubah? Yup! kalo kita pencet logonya pasti ada keterangannya. tapi di sini aku mau bahas lagi.
Katanya..
Hari ini tuh hari lahirnya Clara Schumann. Siapa tuh? jujur aku sendiri juga kurang tahu. yang pastinya beliau adalah seorang pianis di jamannya. Yaitu, sekitar abad 18. Beliau dianggap sebagai salah satu pianis yang paling terkenal pada era musik Romantic. Ck..ck..ck..
Clara Josephine Wieck lahir di Leipzig pada tanggal 13 September
tahun 1819. Ayahnya Friedrich dan ibunya Marianne Wieck (Tromlitz née).
Orangtuanya bercerai ketika ia berusia empat tahun. Clara dibesarkan
oleh ayahnya. Salah satu siswa ayahnya sering menakut-nakuti Clara dan
berdandan sebagai hantu, namun kelak ketika dewasa, ia menikah
dengannya.
Pada bulan Maret 1828, di usia delapan tahun, Clara muda tampil di
acara Dr Ernst Carus, direktur rumah sakit jiwa di Colditz Castle. Ia
bertemu dengan pianis muda berbakat yang diundang bernama Robert
Schumann, sembilan tahun lebih tua daripada dia. Schumann mengagumi
Clara bermain sehingga ia meminta izin dari ibunya untuk menghentikan
studinya hukum, dan mengambil pelajaran musik dengan ayah Clara,
Friedrich Wieck. Sementara mengambil pelajaran, ia menyewa kamar di
rumah keluarga Wieck, dan tinggal sekitar satu tahun.
Pada tahun 1830, di usia sebelas tahun, Clara melakukan tur konser ke
Paris dan kota-kota Eropa lainnya, disertai oleh ayahnya. Dia menggelar
konser solo pertamanya di Gewandhaus Leipzig. Di Weimar, ia menyanyikan
lagu bravura oleh Henri Herz yang dipersembahkan untuk Goethe, yang
juga menghadiahi Clara dengan medali berisi potret dan catatan tertulis
yang mengatakan, “Untuk artis berbakat Clara Wieck.” Selama tur itu,
Niccolò Paganini yang kebetulan berada di Paris menawarkan untuk tampil
bersama Clara. Namun, konser Paris nya dihadiri sedikit orang karena
banyak yang telah melarikan diri dari kota akibat wabah kolera.
Munculnya artis ini dapat dianggap sebagai zaman
pembaruan …. Di tangan kreatifnya, bagian yang paling biasa mendapatkan
arti yang signifikan, yang hanya orang-orang dengan kesenian paling
sempurna dapat menyajikannya.